Malampun semakin larut, aku terhanyut. Kupeluk rindu di hangat peraduan, seumpama engkau. Hingga detik berjalan tiada terasa. Aku terlelap di mimpi yang berkisah romansa, tentang aku dan engkau, kekasih jantungku. Ketika aku terjaga, kau pun kembali serupa embun. Rindu paling bening dalam kasih nan alami. CINTAYANG TERPENDAM Oleh: Rifat nabilah Aku selalu melihatmu bertahta dihadapanku melihat semua bagaimana cerdasnya dirimu tegapnya tubuhmu wanginya aroma parfummu membuatku terlena akan dunia mata ini tak mampu menahan untuk menatapmu jantungku berdetak lebih kencang saat berada didekatmu namun aku tak juga ungkapkan itu PUISIHATI YANG TERPENDAM Oleh :siamir marulafau meskipun jasadku tak berenang di darat nafasku tersimpan di penantian sepanjang dunia tak kabur mengucap selamat cinta dan kasihku terkenang jua petanda sanubariku bersemayam dalam darah mengingat daun-daun berjatuhan di aras-Nya,Allah tega sungguh tak mengenang apa salah nan sepatah puisirasa cinta yang terpendam, Oleh: s wijanarko Impian melayung sutera melayang gemulai Menyongsong harapan yang terpendam Dalam batin merona cinta seutuhnya Kaki ini tak akan pernah berhenti melangkah Mencari induk dari segala induk indahnya rasa Yang bersemayam di dalam telaga misteri Impian diatas impian mengetuk batin merindu Kumpulanpuisi Amarah dan dendam yang terpendam dalam hati Amarah biasa juga disebut marah, dan biasanya amarah muncul karena seseorang atau sesuatu hal yang tidak memperlakukan kita dengan benar. Terkadang dengan kehilangan kesabaran biasanya menimbulkan amarah karena emosi jwa dan kekecewaan. 5nqC. Puisi cinta yang cerita puisi perasaan cinta yang terpendam dalam bait puisi tentang cinta yang dipublikasikan berkas sama halnya dengan puisi tentang perasaan cinta yang terpendam dalam hati atau puisi cinta rindu yang terpendam, Untuk lebih jelasnya, disimak saja berikut ini, contoh puisi tentang cinta yang CINTA YANG TERPENDAMOleh RahmaPerasaan ini telah terselipDi antara derasnya air hujanAku hanya mampu menatapSang pujaan hati lewat rasaYang terpakuAkankah dia merasakan yangSama,seperti yang kurasa ?Akankah emas permata sudiMenghampiriku ?Entahlah...!!Cinta....Perasaan ini begitu bergeloraNamun hanya bisa terpendamBersama asa yang tak pastiBibirpun tak sanggup menyunggingSebait kata tentang perasaankuKini 'ku hanya bersila di antaraSumber niaga dan melantunkanDengan berpuisi yang hanyaAku,jiwa dan hatiku yang mengertiCinta yang terpendam.....Begitu pedih menyayat hatiTerasa pilu tuk menahan tentangPerasaankuNamun tak sanggup 'ku tuturkanKarna,paras tak secantik putri keratonDan harta tak sekaya bansawan'Ku hanya memiliki hati setulus danSebening yang 'ku milikiYa...Cinta takkan pernah samaTak mungkin berpihak padaYang layuDan takkan singgah di hati yang piluBegitulah perasaanku dalam cintaYang tentang Puisi cinta yang terpendam, baca juga puisi ungkapan cinta yang terpendam dan puisi cinta singkat atau puisi perasaan cinta yang terpendam telah diterbitkan sebelumnyaSemoga Puisi cinta yang terpendam dapat menghibur dan menginspirasi untuk menulis puisi ungkapan hati untuk seseorang ataukah puisi tak berani mengungkapkan cinta – Ini adalah Puisi Tentang Perasaan Yang Terpendam, dari puisi memendam rasa, puisi tentang rindu yang terpendam, puisi tentang perasaan ku kepada seseorang, sampai puisi tentang perasaan kecewa. Juga puisi puisi ini adalah puisi cinta yang terpendam. Berikut puisi ini juga yang dapat menjadi contoh bagaimana cara menulis puisi tentang perasaan yang terpendam dan perasaan kecewa, baik cinta maupun rahasia dan kepada sahabat. Puisi ini diambil dari Buku Kumpulan Puisi “Serdadu Rasa” Karya Yoga Pratama. Puisi ini juga sebagai salah satu media pembelajaran contoh cara menulis puisi tentang persaan, cinta dan kasih yang keterkaitan lainnya. Kumpulan Puisi Tentang Perasaan Yang Terpendam Berikut contoh contoh puisi tentang perasaan yang terpendam karya Yoga Pratama Batu Nisan, Bunga Kamboja, dan Diriku di kota ini hari-hari adalah deburan ombak dari kapal-kapal bersandar yang sendu dinantikan kepulangannya suara azan sampai ke langit lebih lagi ombak dilautan berzikir pepohonan bermunajat suaranya nyaring senada dan merdu akupun bertanya apakah ini puisi terakhirku? Lukisan warna nasib yang kumal bersajak kehilangan dan air mata kepergian atau kata-kata yang tertulis ini merupa sebagai desir darah di jantung puisi yang tak henti-hentinya kau baca menjelang kematian kata dan rasa tenang saja jika seandainya benar esok aku tak lagi bernyawa ini bukanlah puisi terakhirku karena di tempat peristirahatan yang indah itu di mana batu nisan, bunga kamboja, dan diriku menjadi satu menjadi puisi terakhir yang kutulis bersamamu. Perjumpaan di antara yang akan Pergi Ketika kau tutup sebuah buku pastikan kau sudah membaca semua isinya dan kau telah menemukan dunia yang baru yang belum kau ketahui selama ini. Lalu percakapan demi percakapan isyarat perpaduan bibir, lidah, dan gigi yang menguntai koor lirik pikiran maka selamilah, atas apa yang akan terlahir dari ingatan. Mengeja takdir ruhku gemetar menghitung waktu mencoret tanggal-tanggal di antara siapa yang lebih dulu kupinang kamu atau kematian. Jatuh Cintalah Padaku Jatuh cintalah padaku maka akan kutulis dirimu di dalam suatu bait cerita, puisi, ataupun keluh kesahku pada kertas kan kujadikan kamu bagian-bagian dari isi perpustakaan serta di antara tumpukan-tumpukan kata di setiap toko buku. Undangan Pernikahan Suaranya serak semacam radio kusut tak enak didengar telinga tapi penting untuk dinanti. “a.. aa.. aaa..” diulang terus menerus suara perempuan itu terbata-bata. Lama kekasih pria menunggu si perempuan tetap tak terdengar jelas. 15 menit berlalu si perempuan pun mulai tenang kuat hatinya seperti baja lalu ia lanjutkan cerita. Panjang lebar ia sampaikan si pria menaruh harapan. Giliran waktu serius si pria terkejut dan menjerit bak benda tajam menghunus. Di awali dengan doa dan ia tenggak racun serangga undangan pernikahan mengakhiri nyawa. Celaka? Apa kau tahu bentuk dosa dan rindu? Selain mengetahui berapa kali dalam sehari dedaunan gugur dan patahnya ranting-ranting pepohonan. Apakah kau tahu bentuk kekal oleh hasrat dan rasa malu? Selain berharap pada masa lalu dan mencintai kehilangan. Apakah kau tahu berapa jumlah rintik hujan? Selain pohon-pohon yang tumbuh serupa lelatu dan mencintai dengan kesombongan. Apakah kau tahu itu? Jika kau mengetahuinya itulah celaka yang sedang dipertanyakan. Ritual Dalam sebuah rencana ke pelaminan misalnya di antara yang tak pernah bisa dipahami kebiasaan dari para leluhur mengunjungi makam meminta restu. Dalam sebuah permohonan ke pelaminan misalnya entah apa yang dinego antar ke dua calon mempelai dan pihak keluarga soal mahar biasanya. Dalam sebuah rencana dirikan pesta misalnya kebiasaan di zaman apa lagi ini pesta besar, makan besar, hingga biduan yang berdada besar di sajikan ke para tamu undangan. Mungkinkah ini ritual? saat saat dokter muda itu menyatakan aku terkena typus, saat itu juga aku takut pulang ke rumah, dan kau tawarkan rumahmu untukku singgah beserta obatnya, kau memintaku untuk membayarnya hanya dengan setia Ini tentang kamu sebenarnya aku tak pandai untuk menulis puisi apalagi tentang cinta, aku hanya penggerutu yang masih malu-malu menjadi diriku seutuhnya hanya saja, kau terlalu kuat untuk menguatkanku, menguatkan untuk tetap bertahan dan percaya dengan yang namanya cinta ataukah memang ini karena kau yang teramat setia lalu apa yang kau cari dariku; sekedar kata-kata yang kau nantikan setiap pagi sebelum berangkat ke sekolah menurutmu kata-kata dariku melebih uang saku yang diberikan ibumu; dan saat itu aku baru percaya kamu sedang mengelabuhiku. Metafora Rasa Kamu, serupa hitam kopi di antara belukar hutan hujan tropis yang ranum bermekaran namun meninggalkan kerapuhan. Kamu, benalu rasa yang takkan pernah bisa habis menjelma seganas-ganasnya kuda. Oh, kamu... yang lara mengadu kebohongan rindu. Aku sedang mencari namamu, di bait buku puisi lamaku Aku sedang mencari namamu, di bait buku puisi lamaku siapa tahu aku pernah menulisnya namun saat ini aku lupa di mana buku puisi itu? Aku sedang mencari namamu, di bait buku puisi lamaku kalau tak salah dulu aku pernah melihatkannya padamu di dalam angkutan kota yang mengantar kita ke sekolah. Aku sedang mencari namamu, di bait buku puisi lamaku tapi aku benar-benar lupa di buku yang mana? Ah ya, akhirnya aku ingat namamu yang pernah ada di bait puisi lamaku itu aku ingat sekarang puisi itu telah lama kulenyapkan tak perlu kamu mampir lagi ke sini untuk kembali dibuatkan puisi aku sudah lupa berpuisi tentangmu seperti apa? Baca Puisi Untuk Hari Ibu Dari Kumpulan Puisi Tentang Ibu Itulah contoh contoh puisi tentang perasaan yang terpendam. Semoga kita bisa menikmati setiap bait puisi yang ditulis. Sekian informasi yang bisa disampaikan. Semoga puisi ini bermanfaat. Terimakasih. Salam.

puisi tentang perasaan yang terpendam